Kamis, 10 November 2016

KONDISI AREAL IUPHHK PT. ADITYA KIRANA MANDIRI

1.   Letak, Luas dan Fungsi Hutan

a.  Latak
-  Letak Astronomis    : 001°49’47” LU - 002°04’59” LU dan 16°26’44” BT - 116°55’10” BT
-  Kelompok Hutan                                : Hulu Sungai Kelay

-  Letak menurut wilayah pengelolaan     
-   KPHP                                             : Berau Barat
-   Dinas Kehutanan Provinsi                 : Kalimantan Timur

-  Letak menurut administrasi pemerintahan     
-   Kecamatan                                      : Kelay
-   Kabupaten                                      : Berau
-   Provinsi                                          : Kalimantan Timur

b.  Luas                                                  : 42.700 Ha
c.   Fungsi Hutan

Tabel 2. Luas Areal PT. Aditya Kirana Mandiri Berdasarkan Fungsi Hutan
No
Luas Areal
IUPHHK
Fungsi Hutan
Jumlah
(Ha)
HL
SA
HPT
HP
HPK
APL

1

2






3

Semula

Mutasi Areal:
a. Perkebunan
b.Transmigrasi
c. Ptambangan
d. HTI
e. Lain-lain

Luas Sekarang

-


-
-
-
-
-

-

-


-
-
-
-
-

-

41.415


-
-
-
-
-

37.399

1.285


-
-
-
-
-

596

-


-
-
-
-
-

-

-


-
-
-
-
-

4.765

42.700


-
-
-
-
-

42.700


2.   Topografi

Keadaan topografi di areal PT. Aditya Kirana Mandiri bervariasi dari datar sampai dengan curam, dengan ketinggian berkisar antara 112 - 990 m.dpl.  luasan masing-masing kelas lereng di areal IUPHHK PT. Aditya Kirana Mandiri disajikan dalam tabel berikut:
  
Tabel 3.  Kelas Lereng di Areal PT. Aditya Kirana Mandiri
No
Fisiografi
Kelas Lereng
Luas
Ha
%
1
Datar
A (0 - 8%)
5.431
12,72
2
Landai
B (9 - 15%)
29.631
69,39
3
Agak Curam
C (16 - 25%)
6.692
15,67
4
Curam
D (26 - 40%)
946
2,22

Jumlah

42.700
100,00


3.   Penutupan Vegetasi

Kondisi penutupan lahan (berdasarkan citra landsat 7 ETM+ Band 542 Path 117 Row 059, liputan tanggal 29 Mei 2014 sesuai Surat Dirjen Planologi Kehutanan nomor: S.69/VII/IPSDH-2/2015 tanggal 06 Maret 2015) adalah sebagai berikut:
-  Hutan Lahan Kering Primer       : 21.689 Ha
-  Hutan Lahan Kering Sekunder    : 18.902 Ha
-  Belukar Tua                             :   2.109 Ha
Jumlah                                    : 42.700 Ha


4.   Sejarah Areal IUPHHK

Areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri sebelumnya adalah bagian dari areal eks HPH PT. Alas Helau yang masih berupa virgin forest.


5.   Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)

Tidak ada Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri


6.   Konflik Lahan/Perambahan Kawasan Hutan

Areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri terbagi ke dalam 5 Wilayah administrasi Kampung/Desa yaitu:
-  Kampung Long Duhung
-  Kampung Long Keluh
-  Kampung Long Pelay
-  Kampung Long Lamcin
-  Kampung Long Sului

Keberadaan masyarakat dan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mereka di dalam areal IUPHHK-HA menimbulkan beberapa konflik seperti:

-  Kawasan sumber air bersih, kuburan, hutan adat.
-  Lokasi tempat mandi babi, tempat minum payau.
-  Pohon madu walaupun dari jenis meranti dan kapur.

Untuk mengatasi masalah ini perusahaan bersama masyarakat melakukan penandaan lokasi tersebut sebelum melakukan kegiatan penebangan.

Tidak ada kegiatan illegal logging.


7.   Aksesibilitas

Areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri dapat dicapai dari Samarinda dengan beberapa alternatif:
a.  Melalui jalan darat melalui rute Samarinda - Sangatta - Muara Wahau - Tanjung Redeb, ditempuh dalam waktu ± 12 jam.  Selanjutnya dari Tanjung Redeb menuju lokasi IUPHHK melalui jalan darat dengan waktu tempuh ± 3 jam.
b.  Melalui jalan darat melalui rute Samarinda - Sangatta - Sangkulirang - Tabalar - Tanjung Redeb, ditempuh dalam waktu ± 10 jam.  Selanjutnya dari Tanjung Redeb menuju lokasi IUPHHK melalui jalan darat dengan waktu tempuh ± 3 jam.
c.   Melalui jalur udara dengan rute Samarinda - Tanjung Redeb, ditempuh dalam waktu ± 1 jam. Selanjutnya dari Tanjung Redeb menuju lokasi IUPHHK melalui jalan darat dengan waktu tempuh ± 3 jam.


8.   Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat di Sekitar Areal IUPHHK

Areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

a.  Kependudukan

Kecamatan Kelay terbagi atas 14 desa, dengan luas wilayah 6.134,60 km2.  Dari 14 desa tersebut, 5 desa berada di dalam areal IUPHHK-HA PT. Aditya Kirana Mandiri.  Data kependudukan dari kelima desa tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.  Jumlah dan Kepadatan Penduduk.
No
Desa
Jumlah KK
Penduduk
(Jiwa)
Luas Wilayah
(Km2)
Kepadatan
(Jiwa/Km2)
(Jiwa/KK)
1
Long Duhung
34
140
514,08
0,27
4,12
2
Long Keluh
50
195
355,81
0,55
3,90
3
Long Pelay
29
117
323,91
0,36
4,03
4
Long Lamcin
30
128
397,52
0,32
4,27
5
Long Sului
123
460
846,56
0,54
3,74

Jumlah
266
1.040





b.  Mata Pencaharian

Hampir seluruh penduduk  lima desa di hulu Sungai Kelay ini tergantung pada alam.  Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka bekerja sebagai:
-  Penambang emas tradisional
-  Peladang berpindah
-  Pencari ikan
-  Pencari gaharu
-  Pada musim buah, mencari buah di hutan
-  Beberapa orang berkeja di perusahaan
-  Beberapa orang berdagang


c.  Pola Kepemilikan Lahan

Pola kepemilikan lahan secara umum tidak ada.  Pola kepemilikan tersebut bersumber pada adat, yaitu tanah adat yang dikuasai secara comunal.


d.  Manfaat Sumberdaya Hutan Bagi Masyarakat

Sampai saat ini, masyarakat yang tinggal di dalam kawasan hutan memanfaatkan sumber daya hutan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk diperjual belikan.  Termasuk madu, dimanfaatkan masyarakat sebagai pengganti gula.
Kecuali emas dan gaharu, apabila sudah terkumpul cukup banyak, barulah akan dijual ke kota Tanjung Redeb dan hasilnya dipergunakan untuk membeli kebutuhan seperti pakaian, barang elektronik, kendaraan bermotor (sepeda motor dan ketinting), dan lain-lain yang tidak dapat dipenuhi dari hutan.


e.  Pranata Sosial

Peran ketua adat dalam kehidupan masyarakat lebih mengarah pada mengatur hubungan/interaksi antar warga masyarakat.  Sedangkan peran Kepala Desa lebih mengarah kepada hubungan dengan pihak-pihak di luar komunitas kampung, misalnya dengan pemerintah daerah atau perusahaan.

  

f.   Prasarana dan Sarana Transportasi

Sebelum perusahaan beroperasi, sarana dan prasarna transportasi yang dipergunakan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari maupun untuk ke kota Tanjung Redeb adalah melalui Sungai Kelay dengan menggunakan ketinting.  Untuk mencapai kota Tanjung Redeb dari Desa Long Sului dapat memakan waktu 1 minggu pulang pergi.

Setelah perusahaan beroperasi, 4 desa sudah terjangkau oleh jaringan jalan, sehingga untuk mencapai kota Tanjung Redeb dengan menggunakan mobil perusahaan atau angkutan umum hanya memerlukan waktu 2 - 4 jam.  Sedangkan untuk Desa Long Sului harus dilanjutkan dengan transportasi sungai sehingga memakan waktu 1 hari.


g.  Kesempatan Bekerja dan Peluang Berusaha

Dengan terbukanya akses jalan, membuka kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat.  Disamping dapat bekerja sebagai karyawan perusahaan, terbukanya akses jalan memungkinkan pedagang dari kota Tanjung Redeb datang ke desa untuk menjual barang kebutuhan rumah tangga dan membeli  hasil alam dari masyarakat seperti ikan, gaharu dan emas.


h.  Persepsi Masyarakat terhadap Keberadaan IUPHHK

Pada dasarnya masyarakat tidak keberatan terhadap keberadaan perusahaan.  Persepsi masyarakat yang positif tersebut didasarkan pada jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan di wilayah mereka yang berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program PMDH.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar